- NAMA
Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Mranggen Kab. Demak merupakan salah satu madrasah yang berada dibawah naungan sebuah yayasan yang berlatar belakang pesantren yaitu Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah. Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 menggunakan kata Futuhiyyah itu dikarenakan awal mulanya tumbuh dan berkembang dari Pesantren Futuhiyyah itu sendiri. Kata Futuhiyyah itu sendiri ketika dirumuskan mempunyai berbagai macam makna dari setiap huruf yang ada kata tersebut. Adapun uraian dari kata Futuhiyyah adalah sebagai berikut:.....
Huruf | Maksud huruf | Maknanya |
Fa’ | Fanadiq | Tempat tingggal santri |
Ta | Tarbiyun | Menuntun, memimpin dan mendidik |
Wawu | Wurud | Kepada orang yang datang untuk mengaji |
Wufud | Santri yang datang dari luar | |
Kha | Khusus al ma’arif | Berbagai macam disiplin ilmu |
Yah | Al yaqiniyyah | Yang sudah diyakini kebenarannya |
Dengan memperhatikan kedalaman makna yang ada dari kata Futuhiyyah tersebut maka diambillah kata tersebut untuk dijadikan nama dari Madrasah Aliyah karena mempertimbangkan berbagai macam hal:
a. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 merupakan tempat untuk menuntun, mendidik dan menumbuh kembangkan potensi siswa
b. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 selain mengajarkan ilmu-ilmu agama juga mengajarkan ilmu-ilmu umum guna mempersiapkan para siswa untuk siap menghadapi kemajuan ilmu penghetahuan dan teknologi.
c. Siswa Aliyah Futuhiyyah-1 selain mayoritas bermukim dipondok ada juga siswa yang datang dari rumah
d. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 mempersiapkan dan melahirkan lulusan yang dapat diyakini kualitas keilmuannya.
Maka mulai dari itu maka kata Futuhiyyah dijadikan Nama dari Madrasah Aliyah sampai sekarang.
- SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH-I
Cikal bakal dari Madrasah Aliyah Futuhiyyah pada dasarnya tidak akan terlepas dari pondok Pesantren Futuhiyyah itu sendiri. Pondok Pesantren Futuhiyyah didirikan kurang lebih tahun 1927 M. Proses pembelajarannya diasuh oleh Bapak KH. Abdurrahman, khusus belajar Al qur’an diasuh oleh Syaikh KH. Ibrohim Brumbung. Sistem pembelajaran yang ada pada waktu itu masih menggunakan cara-cara pesantren murni.
Sejalan dengan perkembangan zaman yang menuntut sistem pembelajaran yang lebih sistematis maka dibentuklah Madrasah sebagai bentuk pengembangan pendidikan dari sistem pesantren. Madrasah yang berarti tempat untuk belajar, persamaan madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah dengan konotasi yang khusus yaitu sekolah-sekolah agama Islam. Dalam arti tempat belajar untuk mengajarkan dan mempelajari ajaran-ajaran agama Islam, ilmu tentang pengetahuan dan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya. Sekitar abad ke-19 pemerintah belanda mulai memperkenalkan sekolah-sekolah modern menurut sistem persekolahan yang berkembang didunia barat, sehinggga sedikit banyak mempengaruhi sistem pendidikan yang sudah berkembang di Indonesia termasuk pesantren menjadi pendidikan madrasah. Sistem Khalaqoh bergeser kearah sistem madrasah dalam bentuk klasikal dengan unit-unit kecil. Mulai dari sini Madrasah mulai berdiri terpisah dengan induknya. Bahkan dengan adanya ide-ide pembaharuan dalam dunia pendidikan Islam, tidak sedikit madrasah yang didirikan sudah lepas sama sekali dengan pesantren yang tidak hanya memberikan pengetahuan agama saja tetapi juga mengajarkan pengetahuan umum sesuai dengan tuntutan zaman. Kemudian dari sistem pesantren murni dirubah menjadi sistem madrasah yang pada waktu itu dibentuk dua jenis madrasah yaitu Madrasah Diniyah dan Madrasah Tsanawiyah. Dari dua jenis madrasah itu kemudian mengalami perubahan yang awalnya Madrasah Diniyah berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah itu terjadi pada tahun 1958-1959. Adapun Madrasah Tsanawiyah berubah menjadi Madrasah Aliyah pada tahun 1959-1960.
Berpijak pada itu maka pada tahun 1961M didirikanlah Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1. Sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan di Madrasah ini pada awalnya menggunakan kurikulum pondok pesantren yang secara keseluruan mengkaji dan mempelajari kitab-kitab salaf, kemudian berkembang dengan memadukan antara sistem pondok pesantren dengan sistem yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Akhirnya secara berangsur-angsurmulai mengikuti sistem yang modern. Buku-buku agama mulai disusun khusus sesuai dengan tingkatan dimadrasah sebagaimana pengetahuan umum yang berlaku disekolah umum.Bahkan kemudian madrasah ini mengikuti sistem dan bentuk sekolah modern tanpa meninggalkan kekhasan dari madrasah ini yakni dengan mempertahankan pengajaran ilmu-ilmu agama klasik (salaf). Ketika masih menggunakan sistem klasik ini Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 pernah mengikuti ujian negara yang diadakan oleh Depag pada tahun 1967/1968.
Seiring bermunculannya madrasah yang cukup besar di Indonesia diantaranya Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 memberikan andil besar dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun ciri khas dari madrasah masih menitik beratkan pada pendidikan agama dipandang kurang mampu membekali peserta didik untuk bisa hidup didunia yang makin maju. Lulusan madrasah kurang bersaing dibidang penggunaan IPTEK dibanding siswa lulusan sekolah umum, maka pemerintah mengusahakan untuk meningkatkan mutu madrasah diwujudkan dengan dikeluarkannya surat keputusan bersama tiga menteri yang kemudian dikenal dengan SKB 3 M, yang dimaksud SKB 3 M yaitu keputusan bersama antara menteri agama dengan SK.NO.6 tahun 1975, menteri P dan K dengan SK NO.37/U/1975 dan menteri dalam negeri dengan SK. NO.36 tahun 1975 tertanggal 24 maret 1975 tentang peningkatan mutu madrasah agar tingkat pelajaran umum dari madrasah mencapai tingkat yang sama dengan tingkat pelajaran dari sekolah umum.
Dengan adanya SKB 3 M ini, maka tugas Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional makin mantap dan kuat, sehingga Madrasah Aliyah Futuhiyyah -1 bisa memperoleh kesempatan yang sama dengan lulusan sekolah umum sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan yang lain. Sehingga pada tahun 1975 Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 mengikuti ujian negara hingga sekarang. Adapun hasil ujian negara yang pernah diikuti rata-rata siswa Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 mencapai tingkat kelulusan hingga 100%.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas dari Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 melakukan akreditasi secara bertahap. Madrasah ini mengadakan akreditasi yang pertama pada tahun 1997 dengan memperoleh status Diakui. Adapun akreditasi yang kedua diadakan pada tahun 2005 dengan memperoleh hasil Baik (B). Dengan adanya akreditasi ini diharapkan Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 akan mengarah kepada kemajuan dan akhirnya akan menghasikan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Keberhasilan Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 untuk mengahantarkan para siswa kearah keberhasilan didalam menguasai ilmu pengetahuan maupun umum,itu tidak akan terlepas dari figur yang memimpinnya. Adapun kepala madrasah yang pernah memimpin Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 diantaranya adalah sebagaia berikut:
- Kepala Madrasah yang I : KH.M.RIDWAN
- Kepala Madrasah yang II : KH.M.S.LUTHFIL HAKIM MUSLIH
- Kepala Madrasah yang III : KH.KHANIF MUSLIH, LC
- Kepala Madrasah yang IV : KH.ASNAL MATHOLIB
Pada tahun ajaran 2007/2008 ini Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 masih dipimpin oleh Bapak KH.Asnal Matholib.
- LETAK GEOGRAFIS
Letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 sangatlah strategis yakni tidak jauh dari jalur transportasi dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Secara geografis letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 berada di kabupaten Demak tepatnya dikecamatan Mranggen di jalan suburan barat No.9. Adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
- Bagian Timur dibatasi desa Kembang Arum
- Bagian Selatan dibatasi desa Batursari
- Bagian Barat dibatasi desa Bandungrejo
- Bagian Utara dibatasi desa Brumbung
Dengan letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan Madrasah Aliyah Futuhiyyah -1 dapat berkembang kearah progresif. Disatu sisi kota mranggen merupakan salah satu basis pengembangan ilmu-ilmu agama Islam yang tertua yang didukung dengan puluhan yang tumbuh dan berkembang disekitarnya sangat memberikan dukungan terhadap kelangsungan madrasah. Disisi lain, Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat ibukota Propinsi Jawa Tengah sangat menguntungkan bagi madrasah untuk dapat mengikuti arus perkembangan zaman tanpa meninggalkan filter dalam menyerap derasnya laju informasi dan teknologi. Sehingga dapat mencetak dan menghasilkan kader-kader pemimpin yang beriman dan bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara komprehensif.
- STRUKTUR KEPENGURUSAN
Kepala Madrasah : KH. ASNAL MATHOLIB
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum : KH. SUDARWAN
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan : M. ALI ROHMAN
Wakil Kepala Madrasah Bidang Sarpras. : K. M. KHAFID
Wakil Kepala Madrasah Bidang Keagamaan : KH. AHMAD ZAKI HAKIM, S.H.I
Kepala Tata Usaha : KH. CHAFIDLI AHMAD
Koordinator BP : KH. ZAENUS SOLIHIN, S. Ag
Wali kelas X – A : K. M. Khafid
Wali kelas X – B : Arip Rahman, A.Md
Wali kelas X – C : Bambang Junaidi, S.Si.
Wali kelas XI – MAK : KH.Zaenuri
Wali kelas XI – BHS : M. Ulin Nuha, S.Ag
Wali kelas XI – IPS A : M. Ali Rohman
Wali kelas XI – IPS B : Ir. Bambang Sukmadji
Wali kelas XII – MAK : KH. Zainus Sholihin,S. Ag
Wali kelas XII – BHS : Muchammad Ali,S.Pd.
Wali kelas XII – IPS A : KH. Sudarwan AR.
Wali kelas XII – IPS B : Muhlis Noor, S.Ag.
- GURU DAN KARYAWAN
NO | Nama Lengkap | Tempat dan Tanggal lahir | Pend. Terakhir | Mata Pelajaran | Beban Kerja (JPL) | Keterangan |
1 | 2 | 3 | 4 | 6 | 7 | 8 |
1 | KH.Asnal Matholib | Demak, 1 Oktober 1949 | Sarmud | Aqidah Ahlak | 7 | Kepala Madrasah |
2 | KH. A. Maghfur Murod | Demak, 20 Juli 1945 | MA | Ilmu Faroidl | 5 | |
3 | KH. | 19 Juli 1942 | PGA | Ilmu Balaghoh | 17 | Wa.ka. |
4 | KH. Abdul Latif Makmun BA | Demak, 29 Januari 1950 | SarMud | Ushul Fiqih | 16 | |
5 | K. Abdullah Syamsuri | Demak, 21Agustus1937 | MA | Aswaja | 11 | |
6 | KH.Zaenuri | Demak, 7 Juli 1953 | MA | Fiqih | 27 | |
7 | H. Chafidli Ahmad | Demak, 5 Juni 1961 | Sarmud | Eks Kul | Kaligrafi | |
8 | M. Toyyib Bahrun | Demak, 8 Nop. 1959 | MA | Eks Kul | Rebana | |
9 | M. Afiful Haq | Demak, | SarMud | Sosiologi | 24 | |
10 | Drs. H. Muhadi Noor | Purwodadi, | S 1 | Qur’an Hadis | 10 | |
11 | KH. Zainus Sholihin,S. Ag | Demak, 14 Juli 1962 | S 1 | Bhs. Arab | 28 | Koord. BP |
12 | Muchammad Ali,S.Pd. | Demak, 31 Des. 1973 | S1 | Bhs. Inggris | 24 | |
13 | K. Muhammad Hafidz | Grobogan, 16 Juli 1961 | MA | Aqidah Akhlak | 24 | Wa.ka |
14 | Choirul Hadi, Sag | Demak, 27 Peb. 1972 | S1 | Sejarah Nas.Um | ||
15 | Drs. Moch. Nor Shochi | 25 Juni 1966 | S1 | Ekonomi | 18 | |
16 | Lukman Hakim, S.Ag. | Demak, | S1 | Eks Kul | Qiroat | |
17 | M. Ali Rohman | Demak, 4 Januari 1975 | S1 | Geografi | 20 | Wa.Ka |
18 | Ir. Bambang Sukmadji | Tegal, | S1 | Matematika | 28 | |
19 | Mas’ud Jaelani | Demak, 12 Des. 1958 | MA | Bhs. Arab | 24 | |
20 | Muhlis Noor, S.Ag. | Demak, | S1 | Tata Negara | 27 | |
21 | Bambang Junaidi, S.Si. | Demak, 7 Pebruari 1973 | S1 | Kimia | 30 | |
22 | Taufiq Hidayat, S.Ag. | Demak, 13 Juni 1970 | S1 | PPKn | 22 | |
23 | M. Ulin Nuha, S.Ag | Demak, 1 2 juli 1977 | S1 | Qur’an Hadis | 20 | |
24 | Muchammad Zakaria, s.Kom | Demak, 22 Maret 1982 | S1 | TIK | 11 | |
25 | Arip Rahman, A.Md | Demak, | D3 | Bhs. Inggris | 24 | |
26 | Sunan Baidhowi, S.HI | Cilacap, | S1 | Fiqih | 20 | |
27 | Eka Kurniawan, A.Md | Grobogan, 19 Mei 1985 | D3 | Bhs. Jepang | 29 | |
28 | Nur Khosim, S.PdI | Demak, 10 Agustus 1980 | S1 | Bhs. | 31 | |
29 | Ali Nur Taufiq, S.PdI | Demak, | S1 | Al-Qur’an Hadits | 18 | |
30 | Ahmad Zaki, S.HI | Demak, 25 Desember 1979 | S1 | Nahwu | Wa.ka. | |
31 | M. Solikhan | Kebumen, 10 Mei 1985 | SMK | Eks Kul | Komputer | |
32 | Nur Cholis | Demak, 6 Mei 1980 | SMU | - | Keamanan |
- SISWA
JUMLAH SISWA
MA FUTUHIYYAH 1
MRANGGEN DEMAK - 2007/2008
NO | KELAS / PROGRAM | JUMLAH | JML/TINGK. |
1 | X-a | 27 | |
X-b | 51 | ||
X-c | 52 | 130 | |
2 | XI / IAI | 40 | |
XI-a / IPS | 35 | ||
XI-b / IPS | 37 | ||
3 | XI / BHS | 38 | 150 |
4 | XII / IAI | 41 | |
XII-a / IPS | 45 | ||
XII-b / IPS | 44 | ||
5 | XII / BHS | 43 | 173 |
JUMLAH | 453 |
Mranggen, 16 Juli 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar