MA FUTUHIYYAH 1
1. NAMA
Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Mranggen kab. Demak merupakan salah satu madrsah yang berada dibawah naungan sebuah yayasan yang berlatar belakang pesantren yaitu yayasan pondok pesantren futuhiyyah. Madrasah aliyah futuhiyyah-1 menggunakan kata futuhiyyah itu dikarenakan awal mulanya tumbuh dan berkembang dari pesantren futuhiyyah itu sendiri. Kata futuhiyyah itu sendiri ketika dirumuskan mempunyai berbagai macam makna dari setiap huruf yang ada kata tersebut. Adapun uraian dari kata futuhiyyah adalah sebagai berikut:........
Dengan memperhatikan kedalaman makna yang ada dari kata Futuhiyyah tersebut maka diambillah kata tersebut untuk dijadikan nama dari Madrasah Aliyah karena mempertimbangkan berbagai macam hal:
1) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 merupakan tempat untuk menuntun , mendidik dan menumbuh kembangkan potensi siswa
2) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 selain mengjarkan ilmu-ilmu agama juga mengajarkan ilmu-ilmu umum guna mempersiapkan para siswa untuk siap menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Siswa Aliyah Futuhiyyah-1 selain mayoritas bermukim dipondok ada juga siswa yang berangkat dari rumah
4) Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 mempersiapkan dan melahirkan lulusan yang dapat diyakini kualitas keilmuannya.
Maka mulai dari itulah kata Futuhiyyah dijadikan nama dari Madrasah Aliyah sampai sekarang.
2. SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH -1
Cikal bakal dari Madrasah Aliyah Futuhiyyah pada dasarnya tidak akan terlepas dari pondok pesantren futuhiyyah itu sendiri. Pondok Pesantren Futuhiyyah didirikan kurang lebih tahun 1927 M. proses pembelajarannya diasuh oleh Bapak KH. Abdurrahman, khusus belajar Al qur'an diasuh oleh Bapak KH. Ibrahim Brumbung. System pembelajaran yang ada pada waktu itu masih menggunakan cara-cara pesantren murni.
Sejalan dengan perkembangan zaman yang menuntut system pembelajaran yang lebih sistematis maka dibentuklah madrasah sebagai bentuk pengembangan pendidikan dari system pesantren. Madrasah yang berarti tempat untuk belajar, persamaan madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah dengan konotasi yang khusus yaitu sekolah-sekolah agama islam. Dalam arti tempat belajar untuk mengajarkan dan mempelajari ajaran-ajaran agama islam, ilmu tentang pengetahuan dan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya. Sekitar abad ke-19 pemerintah belanda mulai memperkenalkan sekolah-sekolah modern menurut system persekolahan yang berkembang di dunia barat, sehingga sedikit banyak mempengaruhi system pendidikan yang sudah berkembang di Indonesia termasuk pesantren menjadi pendidikan Madrasah. System halaqoh bergeser kea rah system madrasah dalam bentuk klasikal dengan unit-unit kecil. Mulai dari sini madrasah mulai berdiri terpisah dengan induknya. Bahkan dengan adanya ide-ide pembaharuan dalam dunia pendidikan islam, tidak sedikit madrasah yang didirikan sudah lepas sama sekali dengan pesantren yang tidak hanya memberikan pengetahuan agama saja, tetapi juga mengajarkan pengetahuan umum sesuai dengan tuntutan zaman. Kemudian dari system pesantren murni dirubah menjadi system madrasah yang pada waktu itu dibentuk dua jenis madrasah yaitu madrasah diniyah dan madrasah tsanawiyyah. Dari dua jenis madrasah itu kemudian mengalami perubahan yang awalnya madrasah diniyah berubah menjadi madasah tsanawiyyah itu terjadi pada tahun 1958-1959. adapun madrasah tsanawiyyahberubah menjadi madrasah aliyah pada tahun 1959-1960.
Berpijak pada itu maka pada tahun1961 M didirikanlah Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1. system pendidikan dan pengajaran yang digunakan di Madrasah ini pada awalnya menggunakan kurikulum pondok pesantren yang secara keseluruhan mengkaji dan mempelajari kitab-kitab salaf, kemudian berkembang dengan memadukan antara system pondok pesantren dengan system yang berlaku pada sekolah-sekolah modern. Buku-buku agama mulai disusun khusus sesuai dengan tingkatan di madrasah sebagaimana pengetahuan umum yang berlaku disekolah umum. Bahkan kemudian madrasah ini mengikuti system dan bentuk sekolah modern tanpa meninggalkan kekhasan dari madrasah ini yakni dengan mempertahankan pengajaran ilmu-ilmu agama klasik (salaf). Ketika masih menggunakan system klasik ini madrasah aliyah futuhiyyah 1 pernah mengikuti ujian Negara yang diadakan oleh depag pada tahun 1967/1968.
Seiring bermunculannya madrasah yang cukup besar di Indonesia di antaranya madrasah aliyah futuhiyyah 1 memberikan andil besar dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun cirri khas dari madrasah masih menitipberatkan pada pendidikan agama dipandang kurang mampu membekali peserta didik untuk bias hidup di dunia yang makin maju. Lulusan madrasah kurang bersaing di bidang penggunaan IPTEK disbanding siswa lulusan sekolah umum, maka pemerintah mengusahakan untuk meningkatkan motto madrasah diwujudkan dengan dikeluarkannya surat keputusan bersama tiga mentri yang kemudian dikenal dengan SKB 3 M, yang dimaksud SKB 3 M yaitu keputusan bersama antara mentri agama dengan SK.NO.6 tahun 1975, mentri P dan K dengan SK.NO.37 / U / 1975 dan mentri dalam negri dengan SK.NO.36 tahun 1975 tertanggal 24 maret 1975 tentang peningkatan motto madrasah agar tingkat pelajaran umum dari madrasah mencapai tingkat yang sama dengan tingkat pelajaran dari sekolah umum.
Dengan adanya SKB 3 M ini, maka tugas madrasah aliyah futuhiyyah 1 sebagai bagian integral dari system pendidikan nasional makin mantap dan kuat, sehingga madrasah aliyah futuhiyyah 1 bisa memperoeh kesempatan yang sama dengan lulsan sekolah umum sebagai warga Negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan yang lain. Sehingga pada tahun 1975 madrasah aliyah futuhiyyah 1 mengikuti ujian Negara hingga sekarang. Adapun hasil ujian Negara yang pernah diikuti rata-rata siswa Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 mencapai tingkat kelulusan hingga 100%.
Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas dari Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 melakukan akreditasi secara bertahap. Madrasah ini mengadakan akreditasi yang pertama pada tahun 1997 dengan memperoleh setatus diakui. Adapun akreditasi yang kedua diadakan pada tahun 2005 dengan memperoleh hasil baik (B). dengan adanya akreditasi ini diharapkan madrasah aliyah futuhiyyah 1 akan mengarah kepada kemajuan dan akhirnya akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Keberhasilan madrasah aliyah futuhiyyah 1 untuk menghantarkan para siswa kearah keberhasilan didalam menguasai ilmu pengetahuan maupun umum, itu tidak akan terlepas dari figur yang memimpinnya. Adapun kepala madrasah yang pernah memimpin madrasah aliyah futuhiyyah 1 diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kepala madrasah yang I : KH.M. RIDWAN
2) Kepala madrasah yang II : KH.M.S. LUTHFIL HAKIM MUSLIH
3) Kepala madrasah yang III : KH.M. KHANIF MUSLIH, LC
4) Kepala madrasah yang IV : KH.ASNAL MATHOLIB
5) Kepala madrasah yang V : KH.A.ADIB MASRUHAN,Lc.,M.Pd.I.
Pada tahun ajaran 2008/2009 ini madrasah aliyah futuhiyyah 1 masih dipimpin oleh Bapak KH.A.ADIB MASRUHAN,Lc.,M.Pd.I.
3. LETAK GEOGRAFIS
Letak Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 sangatlah strategis yakni tidak jauh dari jalur transportasi dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Secara geografis letak madrasah aliyah futuhiyyah 1 berada di kabupaten Demak tepatnya di kecamatan Mranggen di jalan suburan barat No.9. adapun batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
1) Bagian timur dibatasi desa Kembang Arum
2) Bagian selatan dibatasi desa Batursari
3) Bagian barat dibatasi desa Bandungrejo
4) Bagian Utara dibatasi desa Brumbung
Dengan letak yang sangat strategis tersebut sehingga menjadikan Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 dapat berkembang kearah progresif. Disatu sisi kota Mranggen merupakan salah satu basis pengembangan ilmu-ilmu agama islam yang tertua yang didukung dengan puluhan yang tumbuh dan berkembang disekitarnya sangat memberikan dukungan terhadap kelangsungan madrasah. Disisi lain, Madrasah Aliyah Futuhiyyah 1 yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer pusat ibukota Provinsi Jawa Tengah sangat menguntungkan bagi madrasah untuk dapat mengikuti arus perkembangan zaman tanpa meninggalkan filter dalam menyerap derasnya laju informasi dan teknologi. Sehingga dapat mencetak dan menghasilkan kader-kader pemimpin yang beriman dan bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara komprehensif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar